‎60 Wisatawan Asal Malaysia Kunjungi Wae Lolos: Beginilah Kami Menyambut Dunia. ‎


60 wisatawan adalah Malaysia/infosatu doc

Senin, 07 Juli 2025, Desa Wisata Wae Lolos kembali mencatat sejarah kecil namun bermakna besar. Sebanyak 60 orang tamu dari Malaysia datang berkunjung untuk menjelajah alam, merasakan budaya, dan mengalami langsung kehidupan desa yang sederhana namun penuh pesona. Bukan sekadar kunjungan wisata, hari itu menjadi perjumpaan lintas budaya, antara tetangga serumpun dan desa kecil yang mulai menyapa dunia.
‎Trekking, Briefing, dan Sambutan Hangat
‎Pagi hari, rombongan disambut di pos masuk dengan ramah oleh tim Pokdarwis Cunca Plias. Setelah proses registrasi, para tamu mendapat safety briefing — pengarahan keselamatan sebelum melakukan trekking ke Air Terjun Cunca Plias. Di sinilah terlihat, bagaimana Wae Lolos tak hanya menjual keindahan alam, tapi juga mengedepankan kenyamanan dan keamanan pengunjung.
60 Wisatawan asal Malaysia/infosatu doc 

‎Dengan semangat petualangan, mereka menapaki jalur trekking yang menantang namun menyegarkan. Melintasi jalan tanah, batu, dan semak belukar, langkah demi langkah terasa seperti mendekatkan diri pada sesuatu yang istimewa. Tawa dan canda terdengar di sepanjang perjalanan, sementara kamera tak berhenti merekam jejak.
‎Sesampainya di Cunca Plias, banyak dari mereka hanya bisa terdiam. Air terjun mengalir deras di antara tebing hijau, menghembuskan udara segar yang membuat lupa akan lelah. Beberapa dari mereka turun mendekat, mencelupkan tangan ke dalam kolam alami, dan menyebutnya “a hidden gem.”
‎From the Trekking Trails to the Coffee Tales
‎Setelah puas menikmati air terjun, rombongan kembali menyusuri jalur pulang menuju pos masuk. Namun, pengalaman belum berakhir. Sebelum benar-benar mengakhiri perjalanan, para tamu disambut di sebuah warung milik UMKM lokal, tak jauh dari titik awal mereka memulai trekking.
‎Di sana, secangkir kopi lokal dan ubi rebus hangat disajikan sebagai penutup yang sempurna. Warungnya sederhana, namun menyimpan kehangatan yang membuat siapa pun merasa diterima sebagai keluarga.
‎Kopi disajikan oleh pemuda dari usaha kecil Asap Kopi, yang menjelaskan secara singkat bagaimana kopi desa ini diproses: mulai dari pemetikan, penyangraian secara tradisional, hingga cara penyajian khas lokal. Para tamu menikmati kopi sambil duduk bersama, berbagi kesan, dan bertukar senyum.
‎“This is not just a drink — it’s a closing ceremony,” ujar salah satu tamu, menyimpulkan dengan sederhana namun dalam makna.
‎Dari jalur petualangan menuju titik peristirahatan, dari langkah kaki ke cerita kopi, beginilah Wae Lolos menutup setiap pengalaman:
‎From the trekking trails to the coffee tales. Kami tidak hanya menyuguhkan alam, tapi juga kisah — tentang kopi, tentang sambutan, dan tentang kehidupan yang apa adanya namun penuh makna.
60 Wisatawan asal Malaysia/infosatu doc 

‎Bukan Sekadar Kunjungan
‎Kunjungan 60 orang dari Malaysia menjadi cermin bahwa Wae Lolos telah membuka diri — tidak dengan cara mewah, tapi dengan ketulusan. Mereka pulang dengan ransel berisi oleh-oleh dan memori, namun yang paling berharga mungkin adalah pengalaman autentik yang tak bisa dibeli.
‎Di desa kecil ini, wisatawan bukan hanya dilihat sebagai tamu, tapi sebagai bagian dari cerita kami. Dan cerita itu akan terus tumbuh, disampaikan dari satu cangkir kopi ke yang lain, dari satu langkah kaki ke senyum baru yang datang.

More Info, kunjungi Website Resmi :

post your comment

Previous Post Next Post